Tuesday, March 16, 2010

Kisah Sahabat Nabi : Abdullah Bin Jahsy Al-Asady

(Orang pertama bergelar Amirul Mukminin)

Sahabat yang kita bicarakan ini mempunyai hubungan kekeluargaan yang erat dengan Rasulullah saw. Dia termasuk kelompok orang-orang yang pertama masuk Islam (As Sabiqunal Awwalun). Dia putera ibu saudara Rasulullah. Di samping itu dia ipar Rasulullah. Karena saudara perempuannya, Zainab binti Jahsy, isteri Nabi saw, salah seorang ibu orang-orang mukmin (Ummahatul Mu ‘minin). Dia orang pertama dipercayai Rasulullah membawa panji Islam pertama. Dia pulalah orang pertama yang dipanggilkan “Amirul Mu’minin.” Nama lengkapnya “ABDULLAH BIN JAHSY AL ASADY”

‘Abdullah bin Jahsy Al Asady masuk Islam sebelum Rasulullah saw. masuk ke rumah Al Arqam. Rumah itu menjadi terkenal, karena ketika pemeluk Islam masih dapat dihitung dengan jari,

Rasulullah sering berkumpul di sana dengan para sahabat yang seiman. Karena itu jelas ‘Abdullah termasuk kelompok pertama orang-orang yang masuk Islam.

Ketika Rasulullah mengizinkan para sahabat hijrah ke Madinah, ‘Abdullah bin Jahsy tercatat sebagai orang kedua yang hijrah. Yaitu sesudah Abu Salamah. Mereka hijrah menyelamatkan agama dan diri mereka dari tekanan dan penganiayaan kaum, kafir Quraisy. Mereka hijrah ke pada Allah dan karena Allah. Untuk itu ditinggalkannya famili, karib kerabat, harta kekayaan dan kampung halaman yang dicintainya, karena mereka lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Bagi ‘Abdullah bin Jahsy, hijrah ke Madinah bukanlah merupakan pengalaman baru. Karena sebelum itu dia telah pernah hijrah ke Habsyah beserta sebagian keluarganya. Kali ini dia hijrah lebih lengkap dan menyeluruh. Dia hijrah ke Madinah berserta isteri, anak-anak, saudara saudaranya sebapak, laki-laki dan perempuan, tua muda, dan anak-anak. Rumah tangganya adalah rumah tangga Islam dan kabilahnya kabilah Islam.

Setelah mereka keluar dan Makkah, kampung halaman rnereka yang ditinggal kelihatan sedih dan memilukan. Sunyi dan hampa bagaikan tak pernah didiami. Tidak terdengar lagi di sana suara anak-anak dan orang bercakap -cakap. Belum begitu jauh mereka meninggalkan Makkah, para pembesar Quraisy mengawal keliling kota memeriksa keadaan dan siapa di antara kaum muslimin yang hijrah. Para pembesar yang turut memeriksa itu antara lain Abu Jahal dan ‘Utbah bin Rabi’ah.

‘Utbah melihat perkampungan Banu Jahsy. Dia melihat pintu-pintu rumah bagaikan meratap menghempas-hempaskan diri ditiup angin. Anginpun turut menangis menyanyikan lagu sunyi ditinggalkan penduduk yang biasa ceria dalam kedamaian.

“Perkampungan Bani Jahsy meratap sunyi ditinggalkan penduduknya,” kata ‘Utbah kepada Abu Jahil.

“Mari kita periksa!” kata Abu Jahil

Abu Jahil masuk ke rumah ‘Abdullah bin Jahsy. Rumahnya terhitung paling bagus dan dia terbilang penduduk terkaya. Melihat harta yang banyak ditinggal begitu saja oleh ‘Abdullah bin Jahsy, timbul tamak Ab Jahil. Diambilnya harta itu semua, dirampasnya menjadi miliknya. Tak ketinggalan pula harta keluarga yang lain-lain, saudara saudara ‘Abdullah bin Jahsy.

Ketika ‘Abdullah mendengar kabar perbuatan Abu Jahil yang terkutuk itu, dia mengadu kepada Rasulullah.

“Tidak relakah engkau, hai ‘Abdullah? Allah menggantinya dengan rumah yang lebih baik di syurga?”, jawab Rasulullah.

“Tentu saja rela, ya Rasulullah!” kata ‘Abdullah. “Nah.. itulah untukmu!” kata Rasulullah meyakinkan. Maka sejuklah hati ‘Abdullah.

baca artikel penuh...di sini.

0 komen:

Related Posts with Thumbnails

YB ADUN Sura Untuk Semua

 

Arkib Laman

Blog YB ADUN Sura © 2008 | Ripped by SamarQondy | Coordinated by Team IT DUN Sura