Kepada mereka yang gagal memenuhi kewajibannya untuk berperang membela Islam dan Ummah ini. Kepada mereka yang membuang waktu mereka dengan sekadar bercakap, bercakap dan bercakap tentang Islam, tentang ilmu, tentang jihad ketika kaum muslimin lain dilecehkan dien mereka dan dibantai dengan kekejaman yang melampau:
Hawa Barayev, seorang muslimah, menunjukkan satu teladan sebagai pedang yang menghunus tatkala diamnya Muslimin dan Muslimat daripada Jihad.
Beberapa waktu yang lalu, saudari Hawaa` Barayev mengendarai sebuah kenderaan yang dipenuhi dengan bahan peledak melewati jalan Alkhan Kala dan memasuki sebuah gedung yang digunakan oleh pemimpin pasukan khusus Rusia di Chechnya. Para pasukan Rusia telah berusaha menghentikannya dengan melepaskan tembakan bertubi-tubi, akan tetapi ALLAH ta`ala berkehendak memberikan kemenangan padanya dan pada pesannya “Aku tahu/faham apa yang aku lakukan, syurga memiliki harga dan aku berharap ini akan menjadi harga untuk syurga..
Dia mengendarai kenderaannya melalui pintu gerbang menuju pusat gedung. Dan meledaklah bahan peledak yang dibawanya tadi, menghancurkan bangunan dan menyebabkan kemusnahan yang dahsyat.
Setelah debu lenyap, didapati sebanyak 27 tentara Rusia kebanyakan dari mereka merupakan senior Pasukan Khusus terkapar tewas. Gedung yang digunakan oleh pasukan khusus Rusia musnah, dan pasukan Rusia yang berjumlah 270.000 orang itu hanya bisa menyaksikan kejadian tersebut tanpa bisa melakukan apa-apa, ketika seorang jundulloh (Hawaa` Barayev) menusukkan pisau kejantung pasukan elite Rusia. Kemusnahan dahsyatt pada gedung dan ratusan pasukan Rusia yang panik dan mengelilingi lokasi selepas serangan menunjukan kebohongan pernyataan resmi pihak Rusia bahwa hanya sedikit prajurit yang terbunuh atau luka-luka pada saat serangan.
Pengorbanan dirinya untuk meraih ridho ALLAH ta`ala adalah sebuah peringatan pada orang-orang kafir tidak hanya di Chechnya, tapi seluruh dunia, bahwa ummat muslim tidak akan lagi menerima kedzoliman orang-orang kafir. Hal tersebut merupakan peringatan pada mereka yang berfikir bahwa mereka bisa melakukan kekejian terhadap ummat muslim, wanita dan anak-anak tanpa memperoleh balasan sedikitpun. Hawaa` Barayev telah memberi pelajaran pada musuh-musuh ALLAH ta`ala bahwa mereka akan dibalas dan mereka akan diburu oleh tentara-tentara ALLAH ta`ala.
Hawaa` Barayev juga telah mengajari musuh-musuh ALLAH ta`ala, bahwa ummat Islam masih memiliki dan akan selalu memiliki wanita-wanita yang dapat melahirkan para mujahidin, laki-laki maupun wanita, yang akan membela keyakinan dan kehormatan muslimin dimanapun.
Adakah ummat muslim yang masih duduk-duduk di rumah-rumah mereka dengan tidak memasuki alam perjuangan mengambil pelajaran dari apa yang diajarkan oleh Hawaa` Barayev pada dunia. Apakah kalian akan mengikuti tindakannya dan keberaniannya yang memperlihatkan keimanan yang tidak perlu diragukan lagi?
Tindakan ini telah menambahkan sebuah warna baru pada perang gerila yang dilakukan oleh mujahidin sebagai salah satu perlawanan mereka untuk membasmi keberadaan tentara Rusia di Chechnya. Semoga ALLAH ta`ala meningkatkan kekerapan serangan seperti ini, dan semoga ALLAH ta`ala akan senantiasa merahmati saudari kita tecinta, syahidah ummah Hawaa` Barayev, hanya ALLAH lah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kita tidak mensucikan seorangpun melebihi-Nya.
Sesaat setelah berita serangan tersebut menyebar, komandan lapangan Ramadan Ahmadov berkomentar: “Lelaki Chechnya yang hanya duduk-duduk di rumah-rumah mereka dan tidak melakukan (tidak berjihad) apapun tidak dapat lagi menampakan wajahnya dihadapan para wanita (lantaran malu); semoga ALLAH ta`ala menyayangi saudari kita, Hawaa` Barayev.”
Hawaa` Barayev adalah wanita pertama yang melancarkan serangan bom syahid di Chechnya. Dia bukanlah syahidah pertama di Chechnya, sebelumnya telah ada saudari-saudari kita yang syahid di tangan Rusia pengecut. Akan tetapi dia telah menjadi perintis aksi bom syahid wanita; aksinya tidak saja diikuti oleh sepupunya yaitu komandan lapangan Arbi Barayev, dia juga meningkatkan semangat para mujahidin untuk hidup, jihad dan mati di jalan ALLAH ta`ala.
Persoalannya, adakah kita ingin terus membiarkan wanita sahaja yang bergerak ke hadapan untuk Jihad dan kita pula terus berdiam diri? Adakah apabila seorang wanita meletupkan dirinya untuk membunuh kaum musyrikin di Pattani Darussalam barulah kita mahu membangkit untuk mengikut jejak langkahnya? Jangan tertipu. Bersegeralah menuju syurga nan abadi. Semoga Allah memberikan kebaikan untuk kita.
0 komen:
Post a Comment